Infark Miokard: Penyebab, Gejala, Penanganan
DokterSehat.Com – Infark Miokard lebih umum dikenal dengan serangan jantung. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otot jantung. Infark Miokard termasuk dalam kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan cepat. Ketahui selengkapnya tentang Infark Miokard mulai dari penyebab, gejala, dan penanganannya berikut ini!
Apa Itu Infark Miokard?
Infark Miokard akut atau Infark Miokard adalah nama medis untuk serangan jantung. Infark Miokard adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat atau bahkan berhenti total sehingga menyebabkan kerusakan jaringan.
Infark Miokard dapat terjadi akibat tersumbatnya satu atau lebih arteri koroner yang terjadi akibat pembentukan plak oleh kolesterol, lemak, dan limbah lainnya. Infark Miokard adalah kondisi darurat medis yang harus cepat mendapatkan penanganan oleh tenaga medis.
Penyebab Infark Miokard
Penyebab Infark Miokard secara umum adalah penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner. Arteri koroner mengambil darah kaya oksigen ke otot jantung, apabila terjadi penyumbatan, maka aliran darah ke jantung akan berkurang atau bahkan berhenti sama sekali.
Berikut adalah kondisi penyebab Infark Miokard:
1. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner atau aterosklerosis yang dikenal juga dengan penyakit jantung koroner adalah penyakit yang menyerang pembuluh darah utama pada jantung. Kondisi ini disebabkan oleh tersumbatnya arteri koroner oleh plak yang terbentuk dari tumpukan lemak yang terkalsifikasi dari waktu ke waktu.
Plak ini dapat terbentuk dari penumpukan lemak seperti kolesterol LDL, lemak jenuh, dan lemak trans. Plak ini membuat pembuluh darah menyempit. Dalam kebanyakan kasus, plak dapat pecah dan kemudian menyebabkan penggumpalan darah. Gumpalan darah ini lah yang paling sering menyebabkan arteri koroner tersumbat dan menyebabkan serangan jantung.
2. Kejang arteri koroner
Penyebab Infark Miokard ini relatif jarang namun tetap harus diwaspadai. Infark Miokard juga dapat disebabkan oleh kejang arteri koroner. Selama arteri koroner mengalami kejang, arteri akan mengerut dan menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke otot jantung.
Jika kejang terjadi dalam waktu yang cukup lama, serangan jantung dapat terjadi. Kondisi ini dapat terjadi saat istirahat, bahkan dapat dialami oleh seseorang yang tidak memiliki penyakit arteri koroner.
Faktor risiko Infark Miokard
Selain penyebab di atas, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi seseorang terkena Infark Miokard. Faktor risiko tersebut meliputi:
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol tinggi
- Kadar trigliserida tinggi
- Kadar gula tinggi atau diabetes
- Obesitas
- Merokok
- Usia (wanita di atas 55 tahun, pria di atas 45 tahun)
- Riwayat penyakit keluarga
Gejala Infark Miokard
Gejala Infark Miokard yang paling umum tentunya adalah nyeri pada dada dan juga sesak napas. Namun pada dasarnya selain kedua gejala tersebut, masih terdapat berbagai gejala umum lain dari Infark Miokard.
Berikut adalah gejala Infark Miokard paling umum:
- Nyeri dada, punggung, rahang dan area lain di tubuh bagian atas selama beberapa menit dan dapat hilang timbul
- Sesak napas
- Sesak di dada
- Berkeringat
- Mual
- Muntah
- Gelisah
- Batuk
- Pusing
- Detak jantung cepat.
Gejala yang muncul dan tingkat keparahan gejala dapat berbeda-beda pada setiap orang. Nyeri dada adalah gejala paling umum pada pria maupun wanita. Namun dalam banyak kasus wanita berpotensi memiliki gejala yang berbeda.
Berikut adalah gejala Infark Miokard yang umum pada wanita:
- Nyeri punggung bagian atas atau bahu
- Nyeri pada rahang
- Tekanan atau rasa sakit pada bagian tengah dada
- Sakit kepala ringan
- Rasa sakit yang menyebar hingga ke lengan.
- Kelelahan tidak biasa selama beberapa hari.
Selain gejala di atas, beberapa kasus serangan jantung pada wanita dilaporkan memiliki gejala seperti gejala flu. Sebuah penelitian menunjukkan gejala Infark Miokard pada wanita yang paling umum adalah kelelahan tidak biasa, gangguan tidur, sesak napas, gangguan pencernaan, dan kecemasan.
Paling tidak sebanyak 78% wanita melaporkan setidaknya satu gejala sudah dirasakan selama lebih dari satu bulan sebelum terkena serangan jantung.
Diagnosis Infark Miokard
Diagnosis Infark Miokard dimulai dengan pemeriksaan fisik. Dokter akan mendengarkan jantung Anda untuk memeriksa adanya penyimpangan pada detak jantung. Pemeriksaan tekanan darah juga akan dilakukan.
Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan untuk diagnosis Infark Miokard meliputi:
- Elektrokardiogram (EKG), pemeriksaan untuk mengukur aktivitas listrik jantung.
- Tes darah, tujuannya untuk memeriksa protein yang berhubungan dengan kerusakan jantung.
- Tes stres, dilakukan untuk melihat bagaimana jantung merespons situasi tertentu seperti olahraga.
- Angiogram dengan katerisasi koroner, berguna untuk mencari area penyumbatan arteri.
- Ekokardiogram, dilakukan untuk membantu mengidentifikasi area jantung yang tidak berfungsi dengan baik.
Penanganan Infark Miokard
Umumnya penanganan Infark Miokard dilakukan di ruang gawat darurat karena kondisi ini harus ditangani dengan cepat. Dokter dapat melakukan prosedur angioplasti untuk membuka blokir arteri untuk memasok darah ke jantung.
Selama angioplasti, dokter bedah memasukkan tabung tipis panjang yang disebut kareter melalui arteri untuk mencapai penyumbatan. Balon kecil pada ujung kareter akan mengenbang dan membuka arteri. Dokter akan menempatkan stend atau tabung jala kecil di lokasi penyumbatan untuk mencegah arteri menutup kembali.
Selain prosedur di atas, dalam beberapa kasus dokter mungkin akan melakukan operasi coronary artery bypass graft (CABG). Prosedur ini dilakukan untuk mengubah rute pembuluh darah arteri sehingga dapat mengalir di sekitar penyumbatan.
CABG dapat dilakukan sesaat setelah serangan jantung atau beberapa hari setelah serangan jantung terjadi. Selain kedua prosedur di atas, penggunaan sejumlah obat juga mungkin dilakukan untuk mengatasi serangan jantung.
Jenis obat yang umumnya digunakan untuk serangan jantung adalah seperti:
- Pengencer darah, digunakan untuk memecah gumpalan darah dan meningkatkan aliran darah melalui arteri yang menyempit.
- Trombolitik, digunakan untuk melarutkan gumpalan.
- Obat antiplatelet, digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah baru.
- Nitrogliserin, digunakan untuk memperlebar pembuluh darah.
- ACE inhibitor, digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres pada jantung.
- Penghilang rasa sakit, digunakan untuk mengurangi gejala berupa nyeri.
- Beta-blocker, digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mengendurkan otot jantung.
Sumber:
- Acute Myocardial Infarction – https://www.healthline.com/health/acute-myocardial-infarction diakses 14 Juni 2019
- Understanding Heart Attack: The Basics – https://www.webmd.com/heart-disease/understanding-heart-attack-basics#3 diakses 14 Juni 2019
- Heart Attack (Myocardial Infarction) – https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16818-heart-attack-myocardial-infarction diakses 14 Juni 2019
0 Response to "Infark Miokard: Penyebab, Gejala, Penanganan"
Post a Comment